DWAR

Bukan salah wayangnya kalau dia mesti bertemu lawan main yang menyebalkan,
bukan juga salah lakon yang di mainkan,
labih ngaco lagi kalau kita salahkan dalangnya.
semuanya mesti demikian, dari putih, kelabu kemudian hitam kelam.
rapih, kusut kemudian tak berbentuk. dari berfaedah menjadi tak ber makna.


bukan dulu yang sebelum mengerti, tapi kini setelah banyak mengerti..
manusia kadang bukan ta tahu arti,, tapi tak mau tau yang pasti dan hakiki
kalo, hari dulu bukan sebuah kehidupan, lalu apa yang di jalani sekarang,?.
karena semuanya mesti di anggap menjadi sebuah tahap perjalanan,,

MAAF UNTUK YANG DISANA,,

tak punya lagi aku, kata selain itu..
mengenalmu bukan sebuah perjalanan singkat, bukan sembarang pengembaraan,,
TERIMA KASIH, mungkin itu sebagai tambah nya
karena banyak perihal hidup yang kau ajarkan,
via nasehat sampai lewat caci maki,, semuanya pelajaran.

DWARR,
sampai semuanya meledak, menjadi BOM kejenuhan dan kejengkelan,
mirip mengikuti dentuman MC(kuadrat)

MAAF, dan Terimakasih
MAAF, dan Selamat Memperbaiki diri
MAAF, dan semoga menjadi orang yang bahagia

MAAF , karena biadab ku
MAAF karena Tolol ku
MAAF karena Tega ku

bahagia dengan siapapun nanti, karena aku dan otakku bukan Layak dan Patut mu ...